Analisis Kerusakan Mesin Sterilizer pada Proses Perebusan Kelapa Sawit di PT. Mutiara Agam Menggunakan Metode Failure Mode And Effect Analisys (FMEA)

Penulis memilih PT. Mutiara Agam sebagai tempat KKP yang berlokasi di Tiku V jorong, Kec. Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, dalam rangka memahami 8 blok kompetensi yaitu Pengenalan Lingkungan Kerja, Proses Produksi, K3 dan Ergonomi, Perencanaan Produksi, Gudang dan Persediaan, Sistem Kualitas. Sistem Produksi dan Sistem Informasi. Pada laporan Kuliah Kerja Praktik (KKP) terdapat tugas khusus yang berjudul "Analisis Kerusakan Sterilizer pada Proses Perebusan Kelapa sawit di PT. Mutiara Agam Menggunakan Metode Failure Mode And Effect Analisys (FMEA)" Salah satu proses penting dalam pembuatan atau pengolahan kelapa sawit adalah proses di stasiun Sterilizer, pengamatan ini dilakukan untuk Mengkaji kerusakan yang ada mesin sterilizer. Pentingnya maintenance dialakukan disamping pencegahan atau usaha perbaikan yang dilakukan juga untuk menghindari hal–hal yang menyebabkan keterlambatan hasil produksi. Untuk Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil observasi kelapangan dan pengisisan lembar kuisioner, Metode yang dilakukan dalam pengamatan ini adalah Metode Failure Modes And Effect Analysis (FMEA) sebagai metode penyelesainnya. Dari kerusakan yang terjadi pada mesin Sterillizer dapat dilihat bahwa banyaknya bagian bagian dalam mesin yang rusak, dan juga memiliki tingkat keparahan masing-masing. Dan dari data yang diolah oleh penulis dari hasil kuisioner didapatkan bagian kerusakan dengan tingkat kritis yang paling tinggi yaitu Rail Track yang sering lepas. Penyebab dari rusaknya Rail Tracl yang sering lepas ada 4 faktor yaitu faktor manusia, faktor mesin atau alat, faktor material.

Kata Kunci :Pengenalan perusahaan, proses produksi, K3 dan ergonomi, perencanaan produksi, gudang dan persediaan, sistem kualitas, sistem produksi informasi, Kerusakan Mesin Sterilizer, Metode Failure Modes And Effect Analysis (FMEA)