Penentuan oil loses fibre pada screw press di PT Dharmasraya Lestarindo

Pengolahan kelapa sawit dimulai dengan TBS kelapa sawit sampai terbentuk menjadi minyak kelapa sawit. Dalam pengolahan tersebut terdapat beberapa tahapan proses umum. Diantaranya yaitu penimbangan buah sawit, penerimaan buah, perebusan, pemipilan, pelumatan dan pengepresan, pemurnian. Salah satu tahapan paling penting dalam proses pengolahan kelapa sawit sampai terbentuk menjadi minyak kelapa sawit adalah proses pengepresan. Alat pengepresan yang digunakan dalam proses pengolahan kelapa sawit adalah screw press. Pada produksi minyak kelapa sawit hasil kehilangan minyak memiliki efisiensi tinggi oleh karena itu harus diawasi dan mengontrol kehilangan minyak (oil losses) pada proses produksi. Metode yang digunakan untuk menentukan oil losses adalah Ekstraksi, ekstraksi merupakan proses pemisahan bahan dari campurannya dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Permasalahan yang dibahas yaitu mengenai berapa persentase kehilangan minyak (oil losses) pada sampel fibre hasil pengepresan screw press di PT Dharmasraya Lestarindo. Dari analisis yang telah dilakukan didapatkan persentase kehilangan minyak selama proses produksi minyak kelapa sawit. Analisis yang didapatkan dibandingkan dengan standar kehilangan minyak. Standar kehilangan minyak yang diperbolehkan di PT Dharmasraya Lestarindo yaitu maksimal 5,00%. Berdasarkan hasil penentuan oil losses yang telah dilakukan di PT Dharmasraya Lestarindo maka dapat disimpulkan bahwa oil losses di PT Dharmasraya Lestarindo sesuai dengan standar yang telah di tetapkan.