Analisis Pengukuran Beban Kerja Mekanik Workshop dengan Metode Full Time Equivalent (FTE) di PT Perkebunan Nusantara III Unit Pabrik Kernel Oil (PKO) Sei Mangke

Kinerja karyawan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan suatu organisasi maupun perusahaan. Dengan kinerja yang optimal dan sesuai prosedur maka akan diperoleh hasil yang optimal pula. Beban kerja yang terlalu berat atau terlalu ringan akan mengakibatkan terjadinya inefisiensi kerja. Beban kerja overload mengindikasikan bahwa jumlah pekerja yang dipekerjakan tidak sesuai dengan beban kerja yang diterima sehingga dapat menyebabkan kelelahan fisik maupun psikologis yang berakibat pada menurunnya produktivitas karena kelelahan bekerja. Tujuan penelitian ini adalah penentuan beban kerja menggunakan metode Full Time Equivalent (FTE) untuk dapat mengatasi penurunan produktivitas kerja. Adapun tugas khusus yang diteliti adalah beban kerja dari mekanik workshop yang tergolong berat dan sebelumnya belum pernah diukur. Untuk menyelesaikan masalah pengukuran beban kerja, penulis memilih pengukuran beban kerja dengan menggunakan metode Full Time Equivalent (FTE) dimana dengan metode ini dapat diketahui berapa besar tingkat beban kerja serta tenaga yang seharusnya diperlukan. Dari hasil perhitungan maka didapatkan nilai FTE untuk mekanik press sebesar 4.39 berkategori overload, untuk mekanik instalasi umum sebesar 0,34 berkategori underload, untuk mekanik workshop sebesar 3,62 berkategori overload, dan untuk tukang instalasi listrik sebesar 0,66 berkategori underload. Dan untuk kebutuhan karyawan diperlukan penambahan pada posisi mekanik press sebanyak 2 orang dan mekanik workshop sebanyak 2 orang. Untuk pengurangan karyawan pada posisi mekanik instalasi umum sebanyak 1 orang, dan pada posisi tukang instalasi listrik tidak membutuhkan penambahan atau pengurangan karyawan karena telah sesuai dengan jumlah karyawan seharusnya.

Kata Kunci :Kinerja Karyawan,Beban Kerja, Metode Full Time Equivalent (FTE), kebutuhan karyawan.